Hari Ini Minggu, 6 Maret 2016
Sekarang jam 10:08 AM WITA dan aku
sudah mandi, juga sudah sarapan, walaupun ini tidaklah begitu penting untuk kau
ketahui setidaknya sekarang kau sudah tahu. Tidak seperti biasanya kegiatanku
saat
ini hanyalah duduk di atas sebuah kursi yang terbuat dari kayu dengan ukiran-ukiran yang melambangkan kemalasan sambil menatap layar PC-ku. Berbeda dengan kegiatan yang aku lakukan awal pagi tadi bahkan awal pagi sekali yaitu menemani ponakanku pergi ke pasar untuk membeli sesuatu yang kufikir kau tidak harus tahu.
ini hanyalah duduk di atas sebuah kursi yang terbuat dari kayu dengan ukiran-ukiran yang melambangkan kemalasan sambil menatap layar PC-ku. Berbeda dengan kegiatan yang aku lakukan awal pagi tadi bahkan awal pagi sekali yaitu menemani ponakanku pergi ke pasar untuk membeli sesuatu yang kufikir kau tidak harus tahu.
Sepulang dari pasar tadi aku bertemu
dengan seseorang yang tak asing bagiku tapi juga bukan orang asing dari luar
negeri (turis), orang itu memiliki gelar dimana ketika aku mendengarnya agak gimana yah, gelar itu biasa dikenal
orang dengan sebutan “Mantan”. Jika kau bertemu dengan mantanmu lalu kau grogi, maaf
itu tidak terjadi padaku. Saat dia melihatku dan sebaliknya, aku hanya
melemparkan sebuah senyum yang aku berusaha sekuat mungkin agar kelihatan
sangat ikhlas kira-kira terlihat seperti ini
Oke, stop bercerita soal pertemuanku
dengan mantan tadi karena dia hanyalah serpihan kecil dari masa laluku yang
masih ada hingga saat ini. Berbicara soal mantan kekasih yah berhubungan erat dengan pacaran yang aku sendiri tak tahu kapan
jelasnya terakhir kali berpacaran dengan lawan jenisku yang berjuwud manusia, kalo dengan wujud-wujud yang lain sih belum pernah dan semoga tidak akan
pernah terjadi pada diriku. Lamanya aku menjomblo, hemmm mungkin lebih enak kalo disebut Single aja yah biar terdengar agak sedikit lebih kerenlah untuk
menghindarkan dari sebutan Jomblo ngenes karena seumur-umur aku tak pernah mendengar orang ngeledek dengan sebutan Single Ngenes
dan semoga tidak akan pernah karena kalau iya
terpaksa aku harus mencari gelar lain lagi agar bisa terhindar dari ledekan orang-orang terutama
teman-temanku yang kadang mulutnya kayak granat
yang akan meledak kapan saja saat mengetahui statusku sekarang ini, tapi aku
tahu ledekan semua teman-temanku itu
hanyalah candaan semata meskipun bisa membuat hatiku merasa ada pedis-pedisnya gitu.
Tapi menurutku nggak salah kok menjadi
single karena bisa deket dengan siapa
saja tanpa ada yang harus merasa cemburu, kecuali orang yang suka sama aku
(kalau ada), bisa makan dengan semaunya tanpa harus merasa malu di depan
pasangan, dan pulsapun tidak terbuang sia-sia hanya untuk menelpon pasangan
melainkan dipakai untuk beli kuota internet buat online dan browsing hal-hal
yang lebih bisa buat aku senang daripada
kesenangan saat bersama pasangan. Kalau untuk kembali berpacaran lagi mungkin
tidak untuk saat ini dan waktu-waktu yang akan datang, lalu kapan? Setelah
menikah mungkin (menikah? Masih awal). Aku masih mau menikmati masa-masa
sendiriku lebih lama lagi melebihi lama durasi film “Tentang Cinta” yang sudah
kuputar entah sampai beberapa kali.
Ketika menjalani status single-ku
ini banyak hal yang bisa aku syukuri, salah satunya bisa hemat biaya untuk
telponan, lebih fokus sedikit pada sekolah, dan melihat pasangan-pasangan lain
sedang berbahagia juga mampu mebuatku tersenyum meskipun dalam hati selalu
bertanya
“aku
kapan yah?”
Namun
memang tak dapat aku pungkiri dalam menjalani hari-hariku dengan kesendirian,
sepi itu sudah menjadi teman bahkan sangat akrab sekali denganku, jika kau
ingin berkata
“Kan
masih ada Allah”
Memang
benar, tapi maksudku di sini sepi dari hadirnya seorang pria yang bisa
memberiku semangat dalam hidupku, bisa menemani hari-hariku ke depannya tapi
percayalah sehebat apapun pria itu dia tak akan dapat mengalahkan pria yang
paling hebat dalam hidupku, ia! Dia adalah bapak.
Mungkin, biarlah seperti ini dulu
dengan kesendirian walaupun sebenarnya saat ini aku sudah menemukan pria yang
mampu membuatku tersenyum dan semangat setiap harinya walau hanya melalui via BBM tapi belum
pasti apakah dia benar-benar mampu untuk menempati ruang spesial di hatiku, yah masih ragu sih karena dari jarak juga terlihat agak mustahil, dia berada di
Pulau Jawa (tepatnya Jogjakarta) dan aku sedang berada di Sulawesi tapi bagiku jika memang suatu saat tak
bisa bersama, tidak mengapa… nikmati saja saat ini… saat masih bersama… Jodoh
itu rahasia Tuhan yang akan kita ketahui suatu saat nanti, entah kapan.
Komentar
Posting Komentar