Cerita di Sini



                Hari ini aku ingin bercerita lagi tentang kehidupanku di desa ini, desa yang telah kutinggali selama kurang lebih lima tahun, dan 78%  dari waktu selama itu memberi hatiku rasa sakit yang bisa dikatakan hampir setiap hari kurasakan.
Secara flashback aku akan ceritakan kembali semampu ingatanku kembali  ke masa lampau tentang hal-hal yang membuat hatiku merasakan sakit sejak tinggal di desa ini.
                Saat aku masih di bangku SMP, seorang temanku pernah menceritakan hal-hal yang tidak benar akan diriku kepada penduduk kampung di sini, bahwa katanya uangnyalah yang aku gunakan untuk membeli bahan bakar sepeda motorku untuk aku dan dia gunakan ke sekolah pada saat itu. Toh, seingatku akulah yang membiayai bahan bakar sepeda motorku saat itu, memang aku pernah meminjam uangnya untuk membeli bahan bakar minyak tapi keesokan harinya aku langsung mengembalikan uang yang aku pinjam darinya, seingatku hanya itu.
 Aku sendiri bertanya-tanya, atas dasar apa dia berkata seperti itu, bukannya aku ingin mengungkit kebaikan yang pernah aku lakukan padanya, tapi kau pikirlah saat kau berteman dengan orang itu dan kemudian berbuat baik padanya alhasil dia menceritakan kejelekkan yang tak tau benar atau tidaknya tentang dirimu.
Sekarang cukup tentang temanku itu, aku ingin membahas tentang orang yang sama-sama tinggal denganku sekarang ini. Di tempat ini, tepatnya rumah nenekku aku tinggali bersama orang yang memiliki pertalian darah denganku, sebenarnya tak banyak ingin kubahas tentang cerita yang kualami dalam rumah ini toh ini juga tentang keluarga dan aku sendiri tak ingin terlalu membeberkan apa saja yang pernah terjadi dalam rumah ini demi menjaga nama baik orang-orang di sini, begitupun dengan temanku tadi, aku tidak ingin menyebutkan namanya agar sosok dirinya tidak dikenali oleh orang lain.
Semua cerita yang telah kubeberkan di atas adalah kisahku sendiri di tempat ini, asal kau tau dalam sejarah hidupku di tempat ini tidaklah dipenuhi dengan kesedihan saja, mungkin cerita tentang suka cita akan ku tulis di lain waktu, dan waktu itu sudah pasti bukan sekarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Saat Ini

Tanya

Poem for My Dad